Slide # 1

Slide # 1

Ini kita lagi di pelabuhan ketapang . jadi ceritaya sebelum study ilmiah ke bali kami foto dulu.. Read More

Slide # 2

Slide # 2

Kalo yang ini kami sudah di lokawisata pantai pandawa . pantai nan indah di pulau dewata ... Read More

Slide # 3

Slide # 3

Ini kami ketika lagi di Garuda Wisnu Kencana .. Read More

Slide # 4

Slide # 4

Dan ini bagian dari kami lagi di bedugul ... Read More

Pages

Rabu, 24 Desember 2014

PEJUANG

Pejuang

      Ketika fajar telah menunjukan keberadaannya dan sinar berwarna jingga menghiasi indahnya cakrawala dipagi hari. Ayam pun berkokok dengan lantangnya membangunkan orang – orang . semua orang bergegas bersiap - siap untuk beraktivitas. Begitu juga seorang pengusaha dalam bidang pertanian dan pertokoan. Sebut saja Maman, dia seorang sarjana fakultas pertanian. Berbagai bibit ungul dan tanaman bekualitas tinggi berhasil dia ciptakan, tak sia – sia Maman bergelar sarjana pertanian. Kemampuan dalam menggabungkan berbagai varietas tanaman sangatlah ia kuasai. Tak semulus yang dibayangkan, kegagalan tak sedikit ia jumpai. Tetapi berbagai kegagalan yang ia alami tak membuatnya patah semangat sama sekali, bahkan semakin membuatnya bersemangat. Maman mempunyai prinsip kegagalan merupakan batu loncatan yang akan mengantarkan pada kesuksesan.

      Usahanya yang sekarang sudah besar dan sukses merupakan buah dari apa yang telah dia perjuangkan dimasa lalu. Tak mudah menjadi seorang pengusaha, banyak rintangan dan tantangan untuk menjalankannya. Apalagi diera masa kini, persaingan pasar sangatlah ketat. Banyak barang import di sana sini dengan harga murah dan berkualitas. Tapi Maman tak mau menyerah begitu saja menghadapi semua itu, berbekal ilmu yang dia miliki dia terus berinovasi menghasilkan produk – produk berkualitas.

Maman memulai bisnis pertanian ini berawal dari ikut kakeknya yang bekerja sebagai petani. Dia melihat hasil panen kakeknya sangatlah belum maksimal, banyak limbah pertanian yang mungkin masih dapat dimanfaatkan dibuang begitu saja malah terkadang dibakar ditengah sawah yang dapat mengakibatkan tanah berkurang kesuburannya. “Kek kenapa semua limbah pertanian itu dibakar begitu saja ?” tanyanya dengan penasaran. “Buat apa lagian itu semua tak ada gunanya lagi” jawab kakeknya. “Seperti itukah pikiran orang – orang desa yang tak ingin membuat perubahan ?” Maman berkata dalam hati. Suatu hari dia berjalan – jalan berkeliling desa dengan sepeda yang telah tua dan antik, maman melihat banyak sekali sumber daya alam yang dimiliki oleh daerahnya. Tapi sayang semua itu belum dimanfaatkan secara maksimal.“Ketika aku lulus SMA nanti aku ingin kuliah jurusan pertaian di UGM dengan ilmu yang aku dapatkan aku akan membuat sesuatu yang bermanfaat bagi masyarakat” Katanya dalam hati saat berkeliling desa.

Waktu terus berjalan sampai akhirnya Maman lulus fakultas pertanian di UGM. Karena kepintarannya dia langsung ditawari kontrak kerja menjadi pengawas dan peneliti di tanaman perkebunan dan pertanian di daerah Tasikmalaya Jawa Barat selama 5 tahun . “Ini adalah kesempatan besar untuk saya, selama aku bekerja aku akan menabung gajiku dan kujadikan investasi di masa depan” Katanya dengan sangat bangga dan yakin. Selama ia bekerja ia selalu hidup sederhana dan tak menghambur – hamburkan uang yang ia dapat. Menyelam sambil minum, melakukan dua aktivitas bersamaan. Itulah yang dilakukan Maman, sambil bekerja ia pun sambil belajar caranya memanagemen suatu instansi dan belajar berbagai ilmu yang mungkin berguna baginya ketika ia menjadi pengusaha. Tak terasa 5 tahun telah berlalu kontraknyapun telah habis dan ia kembali ke desanya di Desa Pejogol Kec. Cilongok Banyumas untuk mulai merintis usahanya yang telah ia impi – impikan sejak dulu.  

“Inilah saatnya aku membuktikan pada dunia akan kemampuan yang aku miliki, pertama aku harus mengajak temanku Si Paiman dia mempunyai potensi yang sangat besar jika dia diajak berkerja sama denganku” Maman berkata dalam hatinya. Tak lama kemudian Maman menemui Paiman dengan tujuan mengajak kerjasama. “Paiman apa pekerjaanmu saat ini ?” Tanya Maman pada Paiman. “Lagi nganggur nich, aku masih bingung mau cari kerjaan di man .jawab Paiman dengan lantang dan tegas. “Oooh kalau begitu bagaimana jika kamu ikut saya saja, merintis usaha pertanian di pedesaan dan mengembangkan tanaman menjadi tanaman yang unggulan ?” Maman menawarkan kerjasama pada Paiman. “Tapi.... di mana kita akan merintis usaha kita nanti dan bagaimana kita mengawalinya ?” Jawab Paiman dengan ragu – ragu. “Kita merintis usaha di tempat saya, di sana masih banyak SDA yang kurang dimafaatkan dan SDM-nya pun masih kurang dalam mengelola hasil pertanian” Maman menjawab dengan lantang dan yakin akan keberhasilan rencananya.

3 bulan kemudian Maman dan Paiman tiba di kampung halaman Maman di Desa Pejogol Kec. Cilongok Banyumas dan memulai usahanya dengan mengadakan berbagai percobaan dengan menggabungkan beberapa varietas unggul untuk menghasilkan tanaman yang lebih berkualitas. Tak hanya itu mereka juga mengadakan sosialisasi kepada masyarakat tentang berbagai macam cara untuk mengolah sisa hasil pertanian untuk diolah menjadi barang yang ekonomis dan dapat dimanfaatkan kembali. Tapi usaha mereka tak semulus yang dibayangkan, usahanya untuk meyakinkan para petani akan teknologi pertanian dan rencananya untuk mengembangkan bibit unggul tak semudah membalikan telapak tangan, tak sedikit orang yang pesimis akan rencananya bahka tak sedikit yang mengejeknya. Semua ujian dan rintangan yang dialami oleh Maman dan Paiman tak membuat mereka patah semangat, bahkan mereka semakin bersemangat untuk melakukan berbagai penelitian. “Pada saatnya mereka pasti akan meyesal telah meremehkan kita” Kata Paiman pada Maman dengan sangat meyakinkan .


Dengan modal hasil panen mereka, mereka membuat sebuah toko peralatan pertanian. Walaupun kecil tapi hasilnya lumayan dapat digunakan untuk keperluan sehari – hari. Perjuangan mereka setelah bertahun – tahun akhirnya dapat sedikit menemukan titik terang mereka menemukan varietas tanaman duren. Dengan menggabungkan beberapa durian yang unggul dan memiliki kelebihan masing – masing, Paiman dan Maman berhasil menggabungkan beberapa kelebihan tanaman duren yang digabungkan menjadi satu. Hari demi hari minggu demi minggu mereka lalui bersama dan sedikit demi sedikit tapi pasti, usaha mereka terus berkembang dan menjadi besar. Toko yang dulu kecil kini menjadi besar dan menampung berbagai barang – barang dari hasil pertaniannya, berbagai macam buah dan kebutuhan pangan semua ada di toko mereka. Dulu mereka dicaci dan diragukan akan kemampuan mereka, tapi sekarang mereka dipuji – puji atas keberhasilannya dan tak sedikit orang yang ingin belajar caranya membudidayakan tanaman. Keberhasilan yang mereka capai bukan hanya untuk diri mereka sediri tetapi keberhasilan mereka memberi manfaat pada orang lain. Dengan keberhasilan mereka, lapangan pekerjaan pun terbuka lebar. Kegigihan dan keuletan pasti akan membawa seseorang pada keberhasilan. Usaha berbanding lurus dengan hasil yang dicapai.

by : Andrian Izza Prayudhi

0 komentar:

Posting Komentar